Tim Hadroh SMK Darmawan juara harapan 10 dalam Festival Hadroh Tingkat Umum Se JABODETABEK dalam rangka Milad Roisul Falak IV. Pencapaian ini patut diapresiasi karena ini adalah kejiaraan pertama kali yang diikuti oleh tim Hadroh SMK Darmawan. Dengan prestasi yang sangat luar biasa diluar dugaan Tim Hadroh SMK Darmawan mampu memberikan penampilan terbaiknya.
Hadrah adalah sebuah seni pertunjukan tradisional dalam budaya Islam yang melibatkan musik, nyanyian, tari, dan gerakan-gerakan tubuh yang bersifat spiritual dan religius. Pertunjukan hadrah sering dilakukan dalam rangkaian acara keagamaan atau perayaan agama.
Hadrah adalah bentuk pujian yang sangat penting dalam budaya Islam. Ia bukan hanya sekadar ungkapan syukur dan penghormatan kepada Nabi Muhammad, tetapi juga menjadi sarana silaturrahim dan kebersamaan dalam umat Islam.
Hadrah adalah seni yang menggabungkan unsur-unsur budaya, dan agama dalam satu kesatuan. Seni hadrah memiliki variasi yang khas dalam berbagai negara dan wilayah, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Hadrah sering dimulai atau diiringi oleh doa dan zikir, yang menciptakan suasana kerohanian dalam pertunjukan. Seni ini memiliki peran penting, dalam menjaga dan mewariskan budaya juga tradisi Islam dari generasi ke generasi. Hadrah sendiri, berasal dari dzikir dengan lantunan-lantunan syair berbahasa Arab berisi tentang pujian-pujian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dari namanya mungkin terdengar sangat asing. Namun Hadroh sudah sangat populer di kalangan majelis taklim yang dipimpin oleh beberapa ulama, kyai dan Habib yang kemudian menyebar di kalangan masyarakat. Hadroh dari segi bahasa diambil dari kata hadhoro-yudhiru-hadhron-hadhrotan yang berarti kehadiran. Hadroh sudah hari ini sudah sedemikian terkenalnya hingga ke berbagai penjuru negeri, bahkan di desa atau perkampungan kecil. Tapi dalam pengertian istilahnya adalah sebuah alat musik sejenis rebana yang digunakan untuk acara-acara keagamaan seperti Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sebenarnya hadroh bukan suatu hal yang baru dalam masyarakat. Hadroh sudah ada sejak zaman dahulu. Awalnya, Hadroh berasal dari bangsa Arab dan Negara negara Timur Tengah
Di Indonesia, sekitar abad 13 Hijriyah seorang ulama‟ besar dari negeri Yaman yang bernama Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Absyi (1259 – 1333 H / 1839 – 1913 M) datang ke tanah air dalam misi berdakwah menyebarkan agama Islam. Disamping itu, beliau juga membawa sebuah kesenian Arab berupa pembacaan shalawat yang diiringi rebana ala Habsyi atau yang dikenal saat ini adalah Hadroh, dengan cara mendirikan majlis shalawat dan pujian-pujian terhadap Rasulullah sebagai sarana mahabbah (kecintaan) kepada Rasulullah SAW. Selang beberapa waktu majlis itu pun menyebar ke seluruh penjuru daerah terutama Banjar Masin Kalimantan dan Jawa.
Demikian asal usul hadroh diambil dari berbagai sumber.