Malam ketika jam menunjukan 12.00, saya sudah merapihkan semua peraalatan yang dibutuhkan untuk dibawa ke Thailand. Matahari belum muncul karena kita berkumpul di bandara Indternasional SUkarno Hatta pukul 03.30 pagi. Perjalan ini sebenaanya perjalanan ke 3 saya menuju Thailand, sebuah negara yang penuh pesona dengan budaya yang kaya dan pemandangan yang menakjubkan.
Perjalanan pertama saya dilakukan pada tahun 1994, waktu itu masih berstatus sebagai staf di salah satu travel agent ternama di Kota Bandung. Saya mengabdi di perusahaan perjalanan ini hampir 4 tahun, yang akhirnya saya harus melanjutkan studi lanjutan saya sampai mendapatkan Diplima 3 khusus perjalanan wisata. Perjalanan yang sangat mengesankan.
Perjalanan kedua saya ke Thailand terjadi pada tahun 2019, waktu itu kami, saya dan beberapa teman kepala sekolah mendapatkan bantuan prgoram Dual System yang diberikan oleh pihak kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia. Kami menjajagi berbagai kemungkinan untuk masalah pendidikan di sekolah masing-masing. MOU pun dilakukan dengan beberapa College yang ada di Thailand, khususnya di wilayah Chiang Mai. Akan tetapi program yang dirancang dan siap dilakukan ini gagal berjalan, dikarena pada tahun 2020 COVID 19 datang melanda. Semua yang sudah dipersiapkan gagal total.
Tiba di bandara, suasana sudah ramai dengan para pelancong dari berbagai penjuru dunia. Kami bertemu dengan seluruh kepala sekolah dan pengawas SMK kami Ibu Dina Marta Tiraswati, seorang wanita yang enerjik, penuh semangat dan sangat antusias mengantar kami para kepala sekolah untuk berjalan menuju ke kesuksesan. Setelah seluruh peserta datang, kami melakukan dan menyelesaikan seluruh proses check-in termasuk keamanan, kami semua duduk di ruang tunggu, menikmati secangkir kopi sambil menantikan panggilan untuk naik ke pesawat. Ada rasa campur aduk antara kegembiraan dan sedikit kegugupan, karena ini adalah perjalanan yang berbeda tidak seperti perjalanan pertama dan kedua.
Setelah beberapa saat, panggilan untuk boarding pun tiba. Saya berjalan menuju pintu pesawat, menunjukkan boarding pass kepada petugas, dan akhirnya memasuki pesawat yang akan membawa saya ke Bangkok. Di dalam pesawat, saya duduk di dekat jendela, berharap bisa melihat pemandangan indah dari atas saat mendarat nanti.
Penerbangan berlangsung dengan lancar. Selama di udara, saya menyibukkan diri dengan membaca majalah yang ada di hadapan saya, akan tetapi sangat disayangkan saya tidak paham dengan bahasa yang tertulis sisana, karena majalah tersebut berbahasa Thailand. Saya sesekali melihat keluar jendela, mengagumi gumpalan awan yang melayang di bawah pesawat. Waktu terasa berlalu dengan cepat, dan tak lama kemudian, pilot mengumumkan bahwa pesawat akan segera mendarat di Bandara Don Meuang Bangkok.
Ketika pesawat mulai menuruni ketinggian, saya bisa melihat hamparan hijau pepohonan dan atap-atap bangunan yang tersebar di bawah. Begitu roda pesawat menyentuh landasan, saya merasakan getaran lembut yang menandakan bahwa kami telah tiba di tanah Thailand.
Setelah turun dari pesawat dan melewati imigrasi, saya dan teman teman kepala sekolah dan pengawas mengambil bagasi dan menuju keluar bandara. Kami mengambil beberapa gambar untuk berfoto yang menandakan bahwa kami sudah tiba di Thailand. Kami menunggu untuk beberapa saat sambil ngobrol dan menunggu jemputan datang. Pak Asep dan tim dari pihak travel mengurus kami semua dalam mengumpulkan barang serta keluar dari bandara. Udara panas tropis segera menyambut kami, ketika sudah berada di luar bandara. Di luar, hiruk-pikuk Bangkok sudah terasa, dengan suara klakson dan deru kendaraan yang berlalu-lalang.
4o